sislatandu

Senin, 11 Februari 2013

MEMBUAT POLA JAS PRIA Bagian-3


JAS UNTUK PRIA BERTUBUH KURUS

Langkah Ketiga:
Membuat Pola Dasar Jas Pria Bertubuh Kurus

Keterangan:

Ukuran lingkar dada lebih kecil dibanding ukuran lingkar pinggulnya.
Antara lingkar dada, lingkar pinggang dan lingkar pinggul ukurannya hanya beda sedikit saja, karena bentuk tubuhnya memang kurus dan kerempeng.

Pada posisi garis dada:
E-M1 ditambah N1-L = seperempat lingkar dada plus 1 cm
L-V1 ditambah U1-S = seperempat lingkar dada minus 1 cm
 E-M1 ditambah N1-V1 ditambah U1-S = setengah lingkar dada

Pada posisi garis pinggang:
MN = VU = seperempat lingkar pinggul dikurangi seperempat lingkar pinggang
FM + NV + UT = setengah lingkar pinggang

Pada posisi garis pinggul:
G L2 = seperempat lingkar pinggul plus 1 cm
L2 U = seperempat lingkar pinggul minus 1 cm
G L2 + L2 U = GU = setengah lingkar pinggul

Pada posisi pemisah pola depan dengan pola samping:
Bibir saku dada selebar 14 cm terletak mendatar berjarak 2 cm diatas garis dada.
Garis pemisah pola depan dan pola samping berada pada posisi 5 cm diatas garis dada, kemudian melengkung menuju kerung lengan depan.

Pada posisi pemisah pola samping dengan pola belakang:
Garis pemisah pola samping dan pola belakang berada pada posisi 3 cm diatas garis dada, kemudian melengkung menuju kerung lengan belakang.

Langkah keempat:
Membuat Krah Jas Pria Bertubuh Kurus.

Keterangan:

Membuat krah bagian bawah:
J-K1 adalah gambaran kerung leher depan.
Hubungkan K dengan K1 dan diperpanjang keluar 7 cm sampai titik K2.
Jarak K1 dan K2 adalah 7 cm.
Tentukan titik K3 pada posisi 2 cm di kiri garis AD dan tepat pada garis pinggang.
Hubungkan K2 dengan K3 dan pada garis itu tentukan titik K4.
Jarak K2 dan K4 adalah 3 cm.
Setelah K4 tertentu, tarik garis dari K4 sejajar K2-K.
Garis tersebut memotong garis AD di titik K5.
Garis yang menghubungkan titik-titik K3-K4 dan K5 adalah gambaran krah bagian bawah.

Membuat krah bagian atas:
Berawal dari titik J tarik garis keatas yang tegaklurus dengan garis JK.
Tentukan titik J1 dimana jarak J ke J1 adalah setengah dari lebar leher.
Kalau ragu dengan ukuran lebar leher, tentukan saja J ke J1 = 1/6 lingkar leher.
Dari titik J1 tarik garis yang tegaklurus dengan J1-J.
Pada garis itu tentukan titik J2 dimana jarak J1 dan J2 adalah 7 cm.
Dari titik J2 buatlah garis yang sejajar dengan J1-J sampai memotong garis AB.
Garis itu dilanjutkan menggunakan sedikit lengkung menuju titik J3.
Posisi titik J3 itu dimana?
Titik J3 terletak pada garis K2-K dan berjarak 5 cm dengan titik K5.
Jarak J3 ke K5 adalah 5 cm.


Gambar Pola Jas Pria Bertubuh Kurus.

Keterangan

Titik K3 berjarak 2 cm disebelah kiri garis AD, tambahan lebar 2 cm ini berfungsi untuk membuat tumpukan kain di bagian depan jas untuk memasang kancing.

Titik K3 tepat berada di garis pinggang berfungsi untuk memasang kancing.
Jas Pria bertubuh kurus ini hanya memiliki 1 (satu) kancing yang dipasang tepat pada posisi garis pinggang.

Model jas 1 kancing merupakan model khusus jas pria bertubuh kurus dan kerempeng.
Model jas pria ini kurang serasi bila dipakai oleh pria yang bertubuh sedang, lebih-lebih bila dipakai oleh pria yang bertubuh gemuk.


CATATAN
Naskah terkait silakan KLIK yang berikut:

  1. MEMBUAT POLA JAS PRIA Bagian-1
  2. MEMBUAT POLA JAS PRIA Bagian-2
  3. MEMBUAT POLA JAS PRIA Bagian-3
  4. MEMBUAT POLA LENGAN JAS PRIA

15 komentar:

  1. maaf bos apa ada cara yang labih simpel

    BalasHapus
    Balasan
    1. jas ada yang dibuat mapan ditubuh pemakainya, harus diukur sesuai ukuran tubuh pemakainya, dan jas ini pembuatannya memang jadi rumit.
      ada jas yang dibuat ukuran standar S, M, L dan seterusnya, diukur bukan berdasar ukuran badan calon pemakainya, karena itu bisa mapan dan bisa kurang mapan. jenis jas ini proses pembuatannya lebih simpel.. smoga dpt diterima, makasih.

      Hapus
  2. tolong bagi para senior kasih masukan cara bikin jas yang bagus dan enak dipakai

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju sekali, biar kita dapat saling berbagi dan melengkapi kekurangannya, smoga ada yang mau berbagi ilmu ya... makasih.

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, komentar Anda telah dihapus karena SAMA SEKALI tidak berhubungan dengan isi blog ini, bahkan berisi 23 link yang dapat mengganggu kenyamanan blog ini karena jalannya menjadi lambat.
      Harap maklum dan terimakasih.
      (Iman S Prositadika)

      Hapus
    2. terimakasih komentar dan tanggapan serta doa panjang umur dan murah rizki dari mas Danitailor, salam kenal dan semoga mas Danitailor juga sukses...

      Hapus
  4. Bagaimana menentukan titik k5 (brp jarak k5 dgn k1) pada kerah bagian bawah) trm ksh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. K5 ditentukan dari titik K4 ditarik garis sejajar K2-K dan memotong garis AD di titik K5. Karena jarak K2-K4 = 3cm ini patokannya, maka jarak K5 dengan K1 juga sekitar 3 cm juga kurang lebihnya, dan jarak K1-K5 ini bukan patokan, krena patokannya adalah K2-K4 = 3 cm dan K1-K5 mengikuti saja sejatuhnya, dengan jarak kursnglebihnya = 3 cm juga, smoga dpt diterima, makasih.

      Hapus
  5. Bagaimana menentukan titik k5 (brp jarak k5 dgn k1) pada kerah bagian bawah) trm ksh...

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. maaf fitinline.com yg di KLIK dari komentar ini kok ga mau aktif di komputer saya, mungkin ada gangguan atau sedikit kekeliruan dalam penulisan URL-nya?
    makasih buat rekan fitinline dari Yogya apa ya?

    BalasHapus
  8. Terima kasih jazakallah khoir

    BalasHapus